Wednesday, 30 June 2010

Desa Rawan Pangan Naik 370%

Kamis, 01 Juli 2010

Di Jabar Selama Enam Bulan Bertambah 3.150 Desa


DIPONEGORO,(GM)-
Jumlah desa rawan pangan di Jawa Barat selama enam bulan ini ditengarai mengalami peningkatan sekitar 370 persen. Dari sebelumnya Desember 2009 tercatat sebanyak 850 desa, pada Juni 2010 meningkat 3.150 desa menjadi 4.000 desa. Kondisi itu diduga terjadi akibat rendahnya daya beli masyarakat.

"Desember 2009, jumlah desa rawan pangan 'kan diklaim ada sebanyak 850 desa, enam bulan kemudian menjadi 4.000 desa. Artinya terjadi peningkatan yang tinggi, lebih dari 300%. Ini perlu dipelajari kenapa bisa terjadi," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Jabar, Budi Hermansyah ketika dimintai tanggapannya tentang banyaknya desa rawan pangan, di Gedung DPRD Jabar, Jln. Diponegoro Bandung, Rabu (30/6).

Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterimanya pada Desember 2009, jumlah desa rawan pangan sebanyak 850 desa, yang tersebar di 26 kabupaten/kota. "Namun kemarin, saya baca di koran jumlahnya meningkat menjadi 4.000 desa. Ini peningkatan yang tajam dan perlu dicermati DPRD Jabar," kata Budi Hermansyah.

Ia mengatakan, pihaknya akan meminta klarifikasi kepada Pemprov Jabar tentang hal tersebut. Jika data ini benar, maka perlu ada upaya-upaya cepat untuk membebaskan desa rawan pangan ini. "Kondisi ini sebenarnya sangat ironis karena provinsi kita mengalami surplus padi dan memberikan kontribusi yang besar bagi produksi padi nasional," kata Budi.

Dikatakan, Pemprov Jabar juga harus mencari faktor penyebab terjadinya rawan pangan, sehingga langkah-langkah untuk menanganinya jelas. "Cara seperti apa, mari kita bicarakan. Kita tidak ingin ada masyarakat yang rawan pangan," kata Budi.

Efektivitas program

Budi juga mempertanyakan efektivitas program APBD Jabar 2009 sebesar Rp 40 miliar untuk desa rawan pangan. Pada tahun lalu, katanya, Pemprov Jabar mengalirkan dana itu untuk membantu desa rawan pangan, yang saat itu jumlahnya baru 850 desa. "Kita juga mempertanyakan desa yang 4.000 itu desa baru atau desa yang sudah termasuk sebelumnya, yang jumlahnya 850 desa itu," kata Budi.

Budi mengungkapkan, pemerintah semestinya membuat sistem ketahanan pangan yang kuat, tidak mudah terganggu kondisi apa pun. Meskipun terjadi kenaikan tarif dasar listrik (TDL), BBM, dan lainnya, sistem ketahanan pangan harus mampu menopang masyarakat. Pemerintah harus mencari alternatif-alternatif kebijakan agar terhindar dari rawan pangan.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Jabar, Hasan Zaenal menyatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan tentang adanya 4.000 desa yang rawan pangan. Badan Ketahanan Pangan (BKP) Jabar, katanya, belum memberikan keterangan tentang hal itu. Namun, ia akan meminta klarifikasi BKP tentang data yang dimaksud. "Kita akan klarifikasi hal itu," kata Hasan ketika dihubungi melalui telepon selulernya.

Menurutnya, jika data tersebut akurat, maka Jabar kini tengah menghadapi masalah serius. Pemerintah harus benar-benar melakukan terobosan-terobosan dalam membebaskan desa rawan pangan ini. "Kondisi ini jangan dibiarkan. Jangan sampai kondisi rawan pangan menjadi lebih parah," katanya.

Rendah daya beli

Kepala Badan Ketahanan Pangan Jabar, Luki Rulyawan sempat menyatakan, akibat rendahnya daya beli, sepertiga dari jumlah total desa di Jawa Barat masuk dalam kategori desa rawan pangan. Artinya, dari 6.000 desa di Jabar, penduduk di 4.000 desa dikhawatirkan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan kebutuhan rata-rata sehari-hari.

Dijelaskan, alasan kerawanan pangan yang dialami desa-desa tersebut bukan disebabkan faktor pasokan bahan makanan. Pada dasarnya Jabar tidak memiliki kesulitan dalam ketersediaan pasokan. Oleh karena itu, tambahnya, rawan pangan yang dialami penduduk di desa tersebut lebih disebabkan rendahnya daya beli masyarakat. Oleh karena itu, meski pasokan tersedia, masyarakat tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk membeli bahan pokok tersebut.

"Bukan berarti pasokan tidak ada. Sebenarnya tersedia, hanya akses untuk memperolehnya tidak ada. Masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan karena rendahnya daya beli," ujarnya.

Lucky mengatakan, rendahnya daya beli dilihat dari beberapa indikator, salah satunya adalah jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan program beras untuk warga miskin (raskin).

"Sebenarnya penerima bantuan tersebut lokasinya menyebar, bahkan termasuk desa yang sebenarnya adalah sentra padi. Namun, ada indikator tambahan untuk mengategorikan desa tersebut termasuk rawan pangan," katanya. (B.83)**

GASELA MASUK PETA PELAYARAN INTERNASIONAL


Garut News, (30/6).     

     
Lepas pantai kawasan Garut Selatan (Gasela) sepanjang 83 km lebih, selama ini telah masuk di dalam peta jalur pelayaran internasional, tepatnya pada lintasan Samudera Hindia.
    

     
Sehingga Garut dinilai patut memiliki sarana Pelabuhan Samudera, serta regulasi pelimpahan kewenangan kelautan dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi Jawa Barat, tegas Kepala Bidang Laut Dishub Kabupaten setempat, Nandi Sugandi kepada Garut News, Rabu.     

     
Ungkapan tersebut mengemuka, menyusul terjadinya kerusakan mesin yang dialami sebuah ferry berkapasitas muat empat unit mobil saat berlayar dari Majengklak Cilacap tujuan Pontianak Kalimantan, sehingga terpaksa bersandar di pelabuhan nelayan Santolo Kecamatan Cikelet.
    

     Ferry itu, sejak 14 hari lalu ditinggalkan Nakhoda serta seluruh awak kapalnya, sedangkan pihak pemerintahan setempat hingga kini sama-sekali masih belum mendapatkan pelaporan resmi, ujar Camat Cikelet, Drs Sardiman Tanjung saat dihubungi tertpisah.
**** (John).              

Makam Keramat Godog



perbesar...

Foto lainnya (1)

SKW  :  Makam Godog
Kecamatan   Karangpawitan
Jenis Wisata  :  Budaya
Daya Tarik  :  Makam, Peninggalan Sejarah
Jarak Tempuh  :  14 km

Lingkungan Alam Fisik
Makam Keramat Godog merupakan objek wisata budaya peninggalan sejarah yang terletak di Desa Lebak Agung, dengan luas sekitar 1.5 ha.Jarak objek wisata ini ke ibukota kecamatan sejauh 5 km, ke ibukota kabupaten sejauh 14 km, dan ke ibukota propinsi 74 km.
Secara administratif batas kompleks makam Kramat Godog adalah sebagai berikut :
  • Utara          : Desa Tanjung sari
  • Barat          : Kec. Garut Kota
  • Selatan     : Gunung karacak
  • Timur          : Desa Suka Negla

Kompleks makam keramat ini dikelola oleh pemerintah daerah yang menetapkan retribusi sebesar Rp. 1.000 bagi para peziarah yang berkunjung. Untuk pengelolaan sehari-hari dilakukan oleh bapak H. Ahmad Endang yang bertindak sebagai juru kunci.

Aktivitas yang dapat dilakukan di Makam Keramat Godog ini adalah ziarah yang umumnya dilakukan pada hari besar agama Islam, seperti pada saat hari raya Idul Adha, Idul Fitri dan hari besar agama Islam lainnya.

Aspek Khusus
Di dalam kompleks Makam Keramat Godog terdapat 7 buah makam. Di ruang utama terletak makam Kian Santang, sedangkan makam Sembah Dalem Sareupan Sucim, makam Sembah Dalem Sareupan Agung, makam Sembah Dalem Kholipah Agung, dan makam Santuwaan Marjaya Suci terletak di ruangan lain. Makam lainnya yang berada di kompleks ini adalah makam Syekh Dora dan makam Sembah Pager Jaya yang terletak di ruang terbuka terpisah dari makam-makam di atas.

Kompleks makam Keramat Godog memiliki cerita yang terkait dengan Prabu Kian Santang atau Syekh Sunan Rohmat. Prabu Kian Santang bersama 2 saudaranya, yaitu Dewi Rara Santang dan walang Sungsang merupakan putra Prabu Siliwangi. Prabu Kian Santang lahir pada tahun 1315 Masehi di Pajajaran yang sekarang Bogor. Pada usia 22 tahun Kian Santang diangkat menjadi Dalem Bogor ke II. Dari kecil sampai usia 33 tahun, di sejagat pulau Jawa belum ada yang menandingi kegagahan dan kesaktian Prabu Kian Santang. Karena merasa tidak memiliki lawan yang sepadan, Prabu Kian Santang meninggalkan kerajaan Pajajaran menuju tanah Mekah untuk bertanding dengan Sayyidina Ali. Di tanah Mekah mereka pun kemudian bertanding, dan ternyata Prabu Kian Santang dapat dikalahkan. Setelah menyerah kalah Kian Santang berganti nama menjadi Galantrang Setra dan kemudian masuk Islam.

Setelah itu Kian Santang pun pulang ke tanah Pajajaran untuk menengok ayah dan saudara-saudaranya. Berhubung Prabu Kian Santang belum bisa menyebarkan agama islam dengan sempurna karena belum menguasai ajaran Islam dengan baik beliau kembali ke kota Mekah. Pada tahun 1362 Masehi Prabu Kian Santang kembali ke tanah Jawa dan kemudian menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa.
Fasilitas wisata yang ada di kompleks ini adalah :
  1. 14 buah kios, 10 terletak di zona fasilitas dan 4 di area makam
  2. tempat parkir di zona fasilitas memiliki daya tampung 15 bus atau 30 mobil permukaan dilapisi semen
  3. 2 toilet umum, 1 di area makam dan 1 di zona fasilitas dengan kondisi cukup
  4. fasilitas informasi sekaligus pos jaga
  5. 1 buah shelter disebut sebagai pesanggrahan berfungsi untuk tempat beristirahat
  6. 4 tempat ibadah, digunakan pengunjung untuk menginap dan dipisah menurut jenis kelamin


Aksesibilitas
Kompleks ini dapat ditempuh melalui angkutan kota trayek Terminal Guntur-Sukawening atau angkutan Kota Terminal Guntur-Karangpawitan sampai ke jalan akses kompleks, dapat juga dilalui oleh ojeg. Jalan akses berjarak ? 4 km, dilanjutkan dengan foothpath berupa tangga sebanyak 53 buah anak tangga.

 Ke halaman sebelumnya

Makam Keramat Godog

Dari Garutpedia
Langsung ke: navigasi, cari

Terletak di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan. Sunan Godog dikenal dengan sebutan Prabu Kiansantang yang hidup pada abad ke 15 masehi, pada masa kerajaan yang diperintah oleh Prabu Siliwangi yang beragama Hindu. Beliau mempunyai dua anak diantaranya bernama Kiansantang (Sunan Rahmat) yang terkenal dengan kesaktiannya. Dia termasuk penyebar agama Islam di Pulau Jawa khususnya di kerajaan Padjadjaran. Setelah menyebarkan agama Islam di daerah Garut, Sunan Rahmat kembali kedaerah Godog dan menetap sampai akhir hayatnya.
Sekarang makam tersebut banyak dikunjungi oleh para peziarah dan merupakan obyek wisata makam Godog. Adapun daya tarik yang terdapat di makam Godog (Sunan Rahmat) berupa makam yang dikeramatkan dan barang pusaka peninggalan masa lalu yang dirawat dengan baik, seperti golok, keris dan yang lainnya. Barang-barang tersebut setiap setahun sekali dicuci dengan air bunga-bungaan dan digosok dengan minyak wangi supaya tidak berkarat. Biasanya dilakukan setiap tanggal 12 Mulud yang disebut upacara Ngalungsur atau panjang jimat, sekaligus merupakan atraksi wisata ritual. Untuk mencapai makam Godog diperlukan waktu 40 menit atau kira-kira 11 Km dari pusat kota.
Terdapat 7 buah makam yang terdiri dari makam Kiai Santang yang terdapat pada ruang utama, makam Sembah Dalem Sarepeun Suci, Makam Sembah Dalem Sarepeun Agung, Sembah Dalem Kholipah Agung, dan Santuwaan Marjaya Suci yang kesemuanya berada pada ruang tertutup dengan ruangan yang berbeda dengan Makam Kiai Santang Kemudian di sebelah luar terdapat makam Syek Dora dan makam Sembah Pager Jaya yang berada pada ruang terbuka dengan letak yang terpisah. Sembah Pager jaya adalah penjaga makam pertama makam Godog dan keturunannya juga merupakan juru kunci atau kuncen makam tersebut. Sesepuh juru kunci kawasan Makam Keramat Godog adalah bapak H. Ahmad Endang.
Hal yang menarik dari Makam Keramat Godog salah satunya adalah mengenai sejarah atau legendanya yang menceritakan tentang Kiansantang atau Syek Sunan Rohmat. Kiansantang menurut sejarahnya merupakan putra dari Prabu Siliwangi dari 3 bersaudara yaitu Dewi Rara Santang dan Walang Sungsang. Kiansantang lahir pada tahun 1315 Masehi di Padjadjaran yang sekarang Bogor. Pada usia 22 tahun tepatnya tahun 1337 masehi Kiansantang diangkat menjadi Dalem Bogor ke II. Dari kecil hingga dewasa yaitu sampai usia 33 tahun tepatnya tahun 1348 masehi, Prabu Kiansantang belum ada yang menandingi kegagahannya dan kesaktiannya di sejagat pulau Jawa. Prabu Kiansantang meninggalkan Padjadjaran menuju tanah Mekah untuk bertemu tandingannya yaitu Sayyidina Ali.
Setelah bertemu dengan Sayyidina Ali Kiansantang yang diganti namanya Galantrang Setra merasa terkalahkan dan enggan sehingga Galantrang Setra masuk Islam. Setelah itu Kiansantang bermaksud pulang ke Padjadjaran untuk menengok ayahnya Prabu Siliwangi dan saudara-saudaranya. Karena pada waktu itu Kiansantang belum bisa menyebarkan agama Islam dengan sempurna karena belum menguasai ajaran agama Islam beliau kembali ke Kota Mekah. Pada tahun 1362 masehi Prabu Kiansantang kembali ke tanah Jawa untuk menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa.

Rumah Agus Abah Diatas Balong : Ngaliwet Bersama

Ngaliwet bersama di Saung Agus Abah di wilayah sekitar Makam Keramat Sunan Rohmat Ciparay Suci Godog Karangpawitan Garut- Indonesia






Wisata Garut


” WILUJENG SUMPING DI GARUT “

Kabupaten Garut menyimpan banyak potensi wisata seperti Gunung Papandayan, Cipanas, Kawah Kamojang, Situ dan Candi Cangkuang, Situ Bagendit Arung jeram di Cimanuk sampai dengan wisata Pantai di Ranca Buaya. Untuk yang ingin melancong ke kota Dodol ini, Berikut sebagian objek wisata di kota Garut yang mungkin dapat Anda kunjungi dalam mengisi liburan Anda. ada wisata kuliner, wisata alam, sampai wisata ziarah. Plus Informasi tempat menginap…..
Tujuan Wisata Garut
1. Situ Dan Danau : Bagendit dan Cangkuang (Keliling/Nyebrang dengan Rakit)
2. Air Terjun : Citiis(G Guntur),Cihanjawar(G Cikuray),Curug Orok(Cikajang), Neglasari (cisompet)
3. Pantai (sepanjang Pantai selatan dari Timur Ke Barat): Pantai & hutan Sancang, Pantai Cijeruk Indah, Karang Paranje, Pantai Darmaga, Sayang Heulang, Santolo (Cilaut Eureun), Taman Manalusu, Ranca buaya.
4. Wisata Ziarah : Makam Godog Dan Cinunuk
5. Wisata Belanja : berbagai Kerajina Kulit, akar wangi,
6. Kampung Adat : Pulo (di Areal Situ Cangkuang), Situs Ciburuy dan Kampung Dukuh
7. Pra sejarah : Candi Cangkuang Leles
8. Pemandian water boom Kolam Renang serta Hotel Di areal Cipanas
9. wisata Kawah (Gunung Berapi) Papandayan, Talaga Bodas, kawah Kamojang.
10. Pemandian Air Panas Darajat.
11. Wisata kuliner : Sentra Makanan Garut, Dodol wajit,Jajanan Pasar Ceplak

Cipanas GarutTerletak 6 Km dari Garut tepatnya di kaki Gunung Guntur yang sensual, Cipanas merupakan resort wisata utama di Garut dengan pemandian air panas belereng paling bening di Indonesia. Dengan fasilitas resort, hotel dan restaurant berbagai kelas, kolam renang, kamar rendam, serta aksesibilitas yang sangat mudah menjadikan Cipanas sebagai objek unggulan di Garut.
Air Terjun (Curug)
Curug / air terjun Orok terletak di perkebunan teh papandayan, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 Meter. Keunikan air terjun ini ialah terdapatnya sungai sungai bawah tanah berair sangat bening. Curug Orok terdapat sekitar 35 Km dari kota Garut ke arah Bungbulang.Curug Citiis.
Letaknya berdekatan dengan Cipanas, bisa dicapai dengan berjalan kaki ke sebelah utara sekitar 2 Km dengan jalan yang mendaki. Sumber air terjun ini berasal dari Gunung Guntur. Curug Cihanyawar Garut
Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter, terletak di kaki gunung Cikuray. Berjarak sekitar 15 Km dari kota Garut, bisa dicapai dengan menggunakan angkutan kota 06.
Curug Neglasari
Air terjun ini terletak di perkebunan Neglasari. Keunikan curug ini ialah jatuhan airnya bertingkat-tingkat, sehingga memilik keindahan yang khas
Wisata Gunung Berapi
Gunung Papandayan memiliki ketinggian 2.638 m di atas permukaan laut merupakan gunung api yang masih aktif namun sangat aman untuk dikunjungi sampai ke bibir kawahnya. Gunung ini memiliki beberapa buah kawah yang dinamai kawah baru, kawah mas, kawah nangklak dan kawah manuk. Berjarak sekitar 29 Km di selatan kota Garut, objek-objek yang patut anda kunjungi di lokasi Gunung Papandayan antara lain Pondok saladah, tegal alun, tegal panjang, padang edelweis, dll.Talaga Bodas
kawasan TWA Kawah “Talaga Bodas” memiliki luas 23,85 ha dan berada di ketinggian 1.512 m di atas permukaan laut. Obyek wisata ini merupakan taman wisata alam dengan air berwarna putih.
Stabilitas tanah dan daya serap air kawasan ini tergolong sedang. Jenis material tanah adalah tanah cadas berbatu. Kondisi lingkungan Kawah Talaga Bodas cukup baik dengan kebersihan dan bentang alam yang tergolong baik, terbukti dari tidak terdapatnya pencemaran air, tanah, udara dan sampah, hanya saja masih terdapat vandalisme yang dilakukan oleh pengunjung.
Kawah Kamojang.
Kawah kamojang merupakan objek wisata alam liar semenjak zaman penjajahan Belanda. Berada di tengah hutan belantara, pada ketinggian sekitar 2000 meter dari permukaan laut dengan kekayaan flora dan fauna yang sangat melimpah serta kekayaan sumber daya alam yaitu panas bumi yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Asia. Wilayah ini terdapat di perbatasan antara Garut dan Bandung, namun lebih mudah dijangkau dari kota Garut.

Pantai Selatan

Santolo
Salah satu pantai paling populer di Garut, lokasinya sekitar 88 Km dari kota Garut. Tiba di pantai ini kita bisa langsung bersampan kecil menyebrangi muara untuk menuju ke pulau Santolo. Di tempat ini kita akan menjumpai pintu air peninggalan Belanda. Pantai ini berbentuk teluk. Keunikanya ialah permukaan pantai sebelah selatan lebih tinggi dari permukaan pantai sebelah utara, sehingga terbentuk curugan.
Sayang Heulang.
Pantai ini bersebelahan langsung dengan pantai Santolo, dipisahkan oleh sebuah sungai kecil dimana terdapat fenomena dimana air laut turun ke sungai air tawar. Di sini juga terdapat gugusan karang dangkal sehingga bisa dinikmati langsung tanpa harus menyelam.
Karang Paranje.(Cibalong)
Merupakan sebuah batu karang tunggal yang menjulang di bibir pantai muara sungai Cicelang, sekitar 85 Km dari kota Garut atau 10 km dari ibu kota kecamatan Pameungpeuk ke arah timur hutan(sancang). Karang ini sering digunakan untuk tempat pemancingan yang sangat mengasyikan.
Sancang.
Leuweung (hutan) sancang dengan luas sekitar 2.500 Hektar dilegendakan sebagai tempat mangkatnya prabu siliwangi dan pengikutnya yang menurut kepercayaan masyarakat setempat menjelma menjadi pohon kaboa, sejenis pohon bakau. Kawasan ini sangat cocok untuk kawasan penelitian lingkungan hidup dan kehutanan dengan kelengkapan flora dan fauna tropis, juga cocok untuk wisata petualangan dan memancing
Kampung Adat Dukuh.
Terletak 8 Km sebelah utara Kec. Cikelet, Kampung Dukuh berdiri sekitar tahun 1700-an, terdiri dari 40 rumah adat Sunda yang sederhana, memiliki sumber mata air keramat, makam keramat, daerah tutupan, larangan,cadangan, garapan dan titipan. Kampung ini dipimpin oleh seorang kuncen untuk urusan adat, di kampung ini tidak boleh menggunakan peralatan modern. Kesederhanaan, persatuan dengan alam, hormat kepada yang lebih tua dan menjalankan syariat Islam adalah sebagian dari tradisi kehidupan sehari-hari kampung dukuh. Acara ritual dilakukan pada tanggal 12 Maulud sebagai peringatan berdirinya Kampung Dukuh.
Rancabuaya.
Dengan karakteristik pantai selatan yang ganas karena langsung berhadapan dengan samudera hindia, namun sangat nyaman untuk dinikmati baik dari bibir pantai dengan aksesoris pelabuhan tradisional, maupun dilihat dari atas tebing dihiasi dengan ribuan burung walet. Berjarak sekitar 120 Km dari kota Garut, atau sekitar 4 jam perjalanan melalui Bungulang atau melalui Pamengpeuk. Fasilitas cukup lengkap untuk para petualang, seperti penginapan dan warung-arung makan, tetapi jangan mengharapkan penginapan mewah atau restautant mewah di tempat ini, karena semuanya masih terlihat sederhana, namun disinilah letak ke eksotisannya.
Situ Cangkuang merupakan situ terluas di Garut, dengan luas sekitar 124 Ha. Berjarak sekitar 14 Km dari kota Garut melewati jalan yang diapit sawah yang luas. Anda bisa mengelilingi situ ini dengan menggunakan rakit bambu milik masyarakat pariwisata setempat sambil menikmati segarnya udara pegunungan.

Candi Cangkuang.
Satu-satunya candi Hindu paling lengkap yang telah direstorasi di Jawa Barat peninggalan abad ke VII terletak di sebuah pulau di tengah danau / situ Cangkuang, dimana terdapat pula enam buah rumah adat yang dinamakan Kampung Pulo. Dengan rakit bambu anda menyebrangi Situ Cangkuang yang ditumbuhi teratai untuk mencapai Candi dan kampung Pulo. Dengan melewati sawah sejauh mata memandang , lokasinya hanya 16 Km dari Garut kota, atau sekitar 45 Km dari kota Bandung.

Maimunah binti Harits:Wanita Patriotik dan Totalitas Jihad Tanpa Batas

  بسم الله الرحمن الرحيم   


"The life of this world is only the enjoyment of deception (a deceiving thing). " (Ali-Imran: 185)
   


Nama lengkapnya Maimunah binti Al-Harits bin Hazn bin Bujair bin Al-Huzm bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir. Ibunya bernama Hindun binti Auf bin Zuhair bin Al-Harits yang dikatakan kepadanya, “Orang yang mulia menantunya di muka bumi.” Ini mengingat, menantunya adalah Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Hamzah dan Al-Abbas (keduanya putra Abdul Thalib), Ja’far dan Ali (keduanya putra Abu Thalib), dan Syaddad  bin Al-Had.

Maimunah dilahirkan di Makkah Al-Mukarramah, enam tahun sebelum diutusnya Nabi Muhammad. Wanita yang masuk Islam ketika masih kecil ini berasal dari keturunan yang mulia. Dia memiliki pemikiran dewasa dan berperilaku baik. Dengan garis keturunan yang baik dan kedudukan mulia, maka cukuplah baginya untuk disebut sebagai wanita mulia dan dibanggakan.
Dia menikah dengan Ibnu Mas’ud bin Amru bin Ats-Tsaqafi sebelum Islam, namun kemudian bercerai. Setelah itu dia menikah dengan Abu Ruham bin Abdul Uzza yang kemudian meninggal dunia. Kemudian dia menikah dengan Nabi Muhammad.
Keberanian dan Sikap Patrioriknya
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Maimunah adalah seorang wanita pemberani dan berjiwa patriotik. Bahkan dia tak segan-segan bersikap tegas serta keras kepada para pelaku kemaksiatan. Diriwayatkan, Ibnu Sa’ad menyebutkan, dari Yazid bin Al-Asham, dia berkata, “Pada suatu hari, seorang laki-laki kerabat Maimunah datang kepadanya. Dari laki-laki tersebut tercium bau minuman keras. Lantas Maimunah berkata dalam keadaan marah, ‘Demi Allah, mengapa engkau tidak keluar ke tengah-tengah kaum muslimin, lantas mereka akan mencambukmu?’” Atau dalam riwayat lain dia berkata, “Engkau jangan datang lagi kepadaku setelah hari ini, selamanya.” Maimunah kemudian menyuruh keluar, dan kerabatnya itu pun keluar.
…Maimunah adalah wanita pemberani dan berjiwa patriotik, dia tak segan-segan bersikap keras kepada para pelaku kemaksiatan…
Sungguh, tindakannya tersebut merupakan sikap patriotik biasa dari seorang wanita mulia lagi pemberani. Kemarahannya kepada seorang pemabuk itu diungkapkan di jalan yang benar, yaitu jalan Allah. Dengan begitu, dia berupaya untuk berpegang teguh kepada perintah Allah dan menerapkan hukum-hukumNya, sekalipun harus menerapkannya kepada kerabatnya sendiri.
Demi tegaknya hukum Allah, dia tidak merasa kasihan kepada siapa pun. Apakah ada orang yang berani melakukan tindakan tegas seperti dilakoni Maimunah? Masih adakah orang yang bersikap demikian ketika melihat seseorang dari keluarga atau kerabatnya melakukan kemaksiatan? Adakah orang pada saat sekarang yang marah karena hukum-hukum Allah diabaikan?
Apa yang dilakukan Maimunah merupakan sikap wala‘ yang benar dan menjadi hiasan baginya di sisi Allah. Seseorang yang memejamkan matanya (tidak peduli) ketika melihat saudara atau kerabatnya melanggar hukum Allah, maka dia bukan muslim yang beriman dengan benar. Sungguh sangat terpuji Umar bin Al-Khathab yang menerapkan hukum had kepada anaknya dan mencambuk dengan tangannya sendiri.
…Demi tegaknya hukum Allah, dia berani melakukan tindakan tegas. Dia berani marah bila hukum-hukum Allah diabaikan…
Kontribusinya dalam Jihad Fi Sabilillah
Keutamaan Maimunah binti Al-Harits tidak terbatas pada kekuatan iman, takwa, wara’, zuhud, dan kejujuran saja. Lebih dari itu, dia adalah seorang sahabat wanita yang memiliki kontribusi banyak dalam ranah jihad fi sabilillah. Maimunah ikut membantu mengobati tentara Islam yang terluka, membawa air dan menuangkannya ke mulut para mujahid yang kehausan di medan tempur. Tak hanya itu, dia juga membawakan untuk mereka perbekalan makanan. Ada yang mengatakan bahwa Maimunah adalah sahabat wanita pertama yang membentuk kelompok perempuan pemberi pertolongan kepada orang-orang terluka, atau orang-orang yang berjihad.
…Dalam jihadnya di jalan Allah, dia pernah terkena panah musuh ketika sedang membawakan air untuk prajurit Islam yang telah lemah…
Dalam jihadnya di jalan Allah, dia pernah terkena panah musuh ketika sedang membawakan air untuk prajurit Islam yang telah lemah. Kalau bukan karena pertolongan Allah, hampir saja panah tersebut membunuhnya. Totalitas tanpa batas Maimunah dalam perjuangan Islam tak usah diragukan lagi. Dia layak menjadi teladan untuk seluruh kaum muslimin, terutama para muslimah, agar bersama-sama memperjuangkan agama Allah; tegaknya syariat Islam di bumi-Nya, baik dengan menyumbangkan harta, tenaga, jiwa, maupun waktu.


"Say: If your fathers, your sons, your brothers, your wives, your kindred, the wealth that you have gained, the commerce in which you fear a decline, and the dwellings in which you delight are dearer to you than Allah and His Messenger, and striving   hard and Fighting in His Cause; then wait until Allah brings about His Decision (torment). And Allah guides not the rebellious folk." [At-Tawbah:24].
 popularfrontindia.com

Monday, 28 June 2010

Tempo Ludes Diborong Polisi Polri: Kalau Jelas Anggota Polri Borong, Sebut Namanya & Foto Dia!

Selasa, 29/06/2010 10:13 WIB

Aprizal Rahmatullah - detikNews

Jakarta - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang enggan menanggapi adanya anggotanya yang memborong Majalah Tempo edisi 'Rekening Gendut Perwira Polisi'. Edward meminta anggota yang memakai seragam polisi itu disebut dan difoto.

"Kalau tidak jelas ngapain ditanggapin. Kalau jelas anggota Polri yang borong siapa namanya? Foto dia!" ujar Edward dengan emosi meninggi ketika dihubungi wartawan, Selasa (29/6/2010).

Edward juga membantah jika pihaknya memerintahkan anggotanya untuk memborong Tempo terbitan Senin 28 Juni kemarin. "Nggak ada urusan borong-borong, nggak ada perintah," tegas dia.

Edward meminta publik tidak menyimpulkan anggotanya yang memborong Tempo karena anggota polisi itu mengenakan seragam dinas. Meski demikian dia akan mengeceknya lebih lanjut.

"Itu kan belum bisa dipastikan juga. Jangan sebut polisi. Saya akan cek," kata dia.

Sebelumnya, anggota polisi berinisial BA memborong Tempo dengan mengendarai mobil polisi bernopol 71290-VII bertuliskan Polsek Sawah Besar, di Sentra Bursa Media, Jakarta Pusat. Kapolsek Sawah Besar Kompol Luthfie Sulistiawan membantah jika dirinya memerintahkan anggotanya untuk memborong Tempo. Luthfie akan mengeceknya lebih lanjut. (nik/fay)

Warga Malangbong Keluhkan Hiburan Malam di Wado

Senin, 28 Juni 2010
GARUT,(GM)-
Warga Kec. Malangbong mengeluhkan kian maraknya kegiatan hiburan malam yang ada di daerah tetangganya, Kec. Wado, Kab. Sumedang.

Hiburan malam yang menyediakan berbagai minuman dan pelayan wanita muda itu berlangsung hampir setiap malam, sehingga dikhawatirkan berdampak buruk terhadap pembinaan pemuda di Kec. Malangbong.

Salah seorang tokoh agama Kec. Malangbong yang juga mantan anggota DPRD Garut, Kadar Solihat, mengaku, pihaknya sudah sering menerima keluhan masyarakat tentang banyaknya pemuda warga Malangbong yang menyambangi tempat hiburan di Wado dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Kadar, ia belum dapat bertindak apa-apa selain berkoordinasi terlebih dahulu dengan sesama pemuka agama. Kadar meminta komponen kepemudaan yang ada di Malangbong juga proaktif menyikapi persoalan tersebut.

"Yang namanya organisasi pemuda bisa berkoordinasi dulu dengan yang ada di sana. Kami sudah merah telinga "kelaporan", bahwa generasi muda kita hampir setiap malam pergi ke sana sekedar hura-hura," ujarnya.

Prihatin

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Malangbong, Iyep Efendi, mengatakan, ia juga merasa prihatin dengan banyaknya pemuda asal Malangbong yang keranjingan hiburan malam. Apalagi, di sana mereka bukan hanya sekadar berjoget karaokean ditemani wanita muda, melainkan sambil menenggak berbagai minuman keras.

"Yang namanya pulang dari kafe, tak hanya "keukeuleuweuhan" tidak karuan. Terkadang mereka suka memalak orang yang lewat. Hal itu tentu saja meresahkan warga," ujarnya.

Salah seorang pemilik tempat hiburan di Kec. Wado, Ny. Iin, membantah bila tempat usahanya disebut sebagai tempat hiburan malam. Diakuinya bahwa di sana disediakan sejumlah wanita muda untuk menemani para tamu bernyanyi-nyanyi dan minum-minum. "Ya, sebagai penarik para tamu agar mau datang ke sini. Yang membuka usaha seperti saya ini juga cukup banyak di Wado," kilahnya.

Kapolsek Malangbong, AKP Sintong Aritonang, mengaku terkejut atas adanya informasi bahwa pemuda Kec. Malangbong sudah menyenangi dunia hiburan malam, yang terdapat di Kec. Wado Kab. Sumedang. (B.117)**

Sunday, 27 June 2010

Potongan Tubuh di Garut Cocok dengan Mutilasi Bandung

Monday, 28 June 2010
BANDUNG (SI) – Tim Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menemukan kecocokan antara tiga potongan jenazah mutilasi yang ditemukan di Kabupaten Garut dengan potongan mayat di Kabupaten Bandung.

Menurut Kepala Bagian Forensik RSHS Bandung Noorman Herryadi, tidak ada duplikasi di antara potongan tubuh yang ditemukan di dua tempat berbeda itu. Diberitakan sebelumnya,warga Kampung Lolongokan, Rancabali, Kabupaten Bandung,menemukan beberapa potongan tubuh yang diduga korban mutilasi pada Kamis (24/6) lalu. Pada Sabtu (26/6),warga Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pamengpeuk, dan Desa Kiarakohok,Kecamatan Cikelet,Kabupaten Garut juga menemukan tiga potongan tubuh yang diduga masih bagian dari korban yang ditemukan di Bandung.

”Tidak ada duplikasi.Artinya, di Kabupaten Garut ditemukan tiga potongan tubuh masing-masing kepala dari leher bagian atas, dada bawah, dan panggul. Sementara di Kabupaten Bandung, tujuh potongan tubuh, tanpa kepala, dada bawah, dan panggul,” kata Noorman kepada wartawan di RSHS, tadi malam.

Potongan organ tubuh yang ditemukan di Rancabali, yakni lengan bawah kiri dan kanan,lengan atas kiri dan kanan, tungkai bawah berikut kaki kiri dan kanan, serta tulang paha kiri. Namun, terdapat keanehan pada potongan tubuh korban. Tim Forensik RSHS tidak menemukan satupun organ dalam tubuh korban. ”Tidak ada organ dalam seperti jantung,limpa,ginjal,paru.

Yang kami periksa hanya organ tubuh bagian luar,”ujar Noorman. Dia mengaku tidak mengetahui pasti motif si pelaku menghilangkan organ tubuh korban. ”Yang pasti kerjanya sangat rapi, bisa dilihat caranya memotongmotong tubuh korban,”paparnya. Kesamaan juga ditemukan pada manik-manik yang menempel di potongan tubuh yang ditemukan di Garut dengan perhiasan yang ditemukan di Rancabali.Noorman juga menduga korban dibunuh di sebuah rumah.

Di antara pakaian korban, tim forensik menemukan sarung bantal yang biasa digunakan di rumah- rumah.”Kami mengira pembunuhan terjadi di rumah,”tukasnya. Menurut Noorman, kondisi potongan tubuh yang ditemukan di Garut lebih membusuk dibanding potongan tubuh di Bandung.Menurut dia, kondisi tersebut disebabkan karena potongan tubuh di Garut ditemukan lebih lama.

”Namun hingga kini, masih ada potongan tubuh yang belum ditemukan,yakni dada atas dan paha kanan,”ucap Noorman. Dia menjelaskan, pelaku mutilasi diperkirakan melakukan aksinya setelah korban tewas. Noorman mengacu pada luka potongan di tubuh korban yang dia sebut posmortal. ”Dilihat dari dari kondisi mayat, tidak ada luka-luka intravital saat korban masih hidup. Artinya, kata dia,korban sebelumnya tidak mengalami kekerasan,” ungkapnya.

Noorman juga mengatakan, hingga saat ini belum ada keluarga yang mengaku kerabat korban. Meski begitu, kata dia, sudah ada beberapa keluarga yang datang ke RSHS untuk mengecek mayat tersebut. ”Sudah ada beberapa orang yang datang.Kemarin malam ada juga yang datang mencari istri dan anaknya.Tapi ternyata tidak cocok dengan temuan potongan mayat di Rancabali,”kata Noorman.

Belum terungkapnya identitas korban,menyebabkan tim forensik belum dapat melakukan tes DNA. ”Selain itu, tes DNA juga harus dicocokkan dengan keluarga, dan hingga kini belum ada keluarga yang datang,”tukasnya. Diberitakan sebelumnya, ciriciri korban memakai tiga cincin di kedua tangannya, terdapat tahi lalat pada tungkai bawah kiri atau sekitar 14 cm dari tumit dengan diameter 2 mm, diperkirakan berusia 40 tahun, tinggi badan sekitar 160 cm,dan nomor sepatu 38.

Polisi telah menyebar beberapa lembar foto cincin dan pakaian yang diduga milik korban mutilasi agar pihak keluarga mengenalinya. Foto tersebut memperlihatkan tiga buah cincin yang melingkar di jemari kedua tangan korban, satu lembar daster motif batik warna hijau kecokelatan. Selain itu, ditemukan juga celana kain motif batik berwarna kuning kecokelatan, celana dalam warna abu-abu agak kehijauan, serta kaus warna biru tua bertuliskan ”Lebih Indah dengan Ultran Infra.”

Polda Selidiki Pembunuh Victor

Sementara itu,Polda Metro Jaya terus melakukan penyidikan terkait tewasnya korban penculikan bernama Victor Rizki Wibowo, 27, yang ditemukan di bawah jembatan Tol Jakarta-Cikampek di kawasan Karawang. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan,polisi telah memintai keterangan beberapa saksi terkait kasus tersebut.

Saksi-saksi yang telah dimintai keterangannya masih seputar keluarga korban.Menurut Boy,penyidik juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di mana korban ditemukan. Korban ditemukan dalam keadaan tewas pada Jumat (25/6) lalu. Saat ditemukan,bagian lutut pada kaki kiri dan kanannya telah terpotong. ”Petugas tidak menemukan potongan kedua kaki korban di lokasi,”ujar Boy Rafli.

Sementara itu, jenazah Victor, yang diduga korban mutilasi, kemarin dikremasi di rumah duka Oasis Lestari, di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Diketahui,Victor terakhir kali pamit dan meninggalkan kediamannya di Jalan Raya Kuta Bumi Blok CD 04/06, Kota Baru, Tangerang untuk mengikuti rapat di daerah Muncul,Kecamatan Pamulang,Tangerang.

Sejak saat itu dia tidak kembali ke rumahnya. Istri korban, Selvi Magdalena, 24, lalu melapor ke Polda Metro Jaya bahwa suaminya telah diculik di Pamulang,Muncul, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Keluarga sempat mendapat SMS dari nomor telepon tak dikenal yang berisi ancaman agar menyerahkan uang senilai Rp300 juta,jika ingin Victor selamat. (okezone/krisiandi sacawisastra/ helmi syarif/denny irawan)

Gizi Buruk,Tubuh Ayu Makin Kecil

Sunday, 27 June 2010
GARUT(SI) – Ayu Yunita, 4, anak pasangan Dendih, 30, dan Idah, 28, warga Kampung Pe’er, Desa Leuwigo’ong, Kecamatan Leuwigo’ong, Kabupaten Garut, selama empat tahun menderita gizi buruk.

Sehari-hari, Ayu hanya terbaring lemah di tempat tidur. Kesulitan ekonomi menjadi penyebab utama penyakit yang diderita Ayu. Dendih yang bekerja serabutan menuturkan, dengan uang seadanya dia menafkahi anak dan istrinya, termasuk Ayu. Kondisi seadanya itu, membuat perkembangan kesehatan Ayu memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering, dan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.

“Akibat gizi buruk,daya tahan tubuh Ayu terhadap penyakit lemah. Berbagai penyakit terus menyerang, mulai dari infeksi paru-paru hingga infeksi kelenjar. Saya telah membawa Ayu ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan, namun karena kondisi penyakit yang diderita Ayu kronis, pihak puskesmas pun menganjurkan kepadanya untuk membawa Ayu menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut,”tuturnya.

Dendih menambahkan, dia sudah membawa Ayu ke rumah sakit dengan bekal kartu jamkesmas. Namun,Ayu tak juga sembuh.“Setelah berbagai saran dan petunjuk dokter saya lakukan tak membawa hasil, saya juga pernah membawa Ayu ke paranormal dengan harapan membaik.Tetap saja, kondisinya seperti ini,”Tutur Dendih.

Melihat kenyataan tersebut, Dendih dan Idah kini hanya bisa pasrah melihat kondisi yang dialami Ayu.Mereka berharap agar kesehatan Ayu bisa lekas membaik meski memerlukan waktu yang cukup lama. “Kami tetap akan berusaha sebaik mungkin. Meski seadanya dan tidak optimal dalam merawat Ayu. Saya selalu yakin Ayu bisa kembali sehat dan normal seperti anak-anak lainnya,”tukas Dendih. (CR – 5)


coverjabar

POTONGAN TUBUH DI GARUT DIIDENTIVIKASI

Picture
Lestiani (Tengah) diapit Komnas Perlindungan Anak (Foto : Nova Nugraha Putra)
Garut News, (27/6).

Penemuan dugaan potongan tubuh perempuan berusia 25 - 30 tahun, oleh warga Kecamatan Pameungpeuk dan Cikelet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diidentivikasi di RSU dr Slamet dan akan dicocokan dengan kasus mutilasi di Ciwidey.

Meski masih belum dipastikan terdapat hubungannya dengan peristiwa mutilasi Ciwidey, sehingga kini masih berkoordinasi dengan Polres Bandung, tegas Kasat Reskrim Polres Garut AKP Oon Suhendar, SH, Minggu. *** (John).

”HULPPOST GAROET FALTER 1938”, UNDANG DECAK KAGUM PENGUNJUNG

Picture
Jalinan Kemiteraan Posindo bersama 'www.garutnews.weebly.com'. (Foto : Posindo).

Garut News, (27/6).

      ”Hulppost Garoet Falter 1938”, jenis speda onthel milik ”Post, Telegraaafen Telepont Falter 1938”, mengundang decak kagum ratusan pengunjung temu onthel nasional, pada milangkala kedua ”Paguyuban Sapeda Heubeul Garut” (PSHG), di Alun-Alun, Minggu.

      Bahkan banyak diantara pengunjung, bergantian menaiki serta berfoto pada speda antik pengantar surat dan paket tersebut, sekaligus mengabadikannya dalam ”Prangko Identitas Milik Anda” (Prisma), ungkap personil PT. Posindo setempat, Emat Ismat.

      Produk Prisma yang bisa langsung diperoleh setiap pemesan itu, dikemas di anjungan Kantor Pos Garut, oleh fotografer serta desain grafis bersama Suvervisor Filateli Kantor Pos Bandung, Diky Mulyana.

      Kepada Garut News dia mengemukakan, legalitas jenis prangko ini selain dapat dimanfaatkan sebagai kenang-kenangan dan dokumen bersejarah, juga bisa digunakan untuk berkirim surat ke seluruh wilayah nusantara termasuk ke luar negeri, katanya.

      Ungkapan senada juga mengemuka dari Onthelis asal Surabaya Jawa Timur serta dari Bali, sambil bangga menunjukan lembaran Prisma milik mereka, dan mengaku akan dibingkai dalam figura agar bisa dikenang oleh anak cucu-cunya sekembali ke kampung halaman masing-masing.

      Personil Palang Merah Indonesia (PMI) setempat, juga menyempatkan berfoto bersama ”Hulppost Garoet Falter 1938”, kemudian memesan Prisma dengan berfose di depan mobil unit PMI.

      Sementara itu, Erik Neo(36), juga bangga menampilkan speda bermerk ”Gasele” buatan Belanda tahun 1956, dia mengaku speda diperoleh dari kakeknya seharga Rp1 juta pada tahun 2000 an, terdapat pula ”sapeda heubeul” buatan 1947.

      Dia mengatakan, speda buatan Belanda empuk dinaiki dengan salah satu ciri khas memiliki 36 buah jari-jari, sedangkan buatan Inggris memiliki 38 - 40 jari-jari, katanya.

     Seribuan penggemar speda Onthel, semalam dihibur pula penampilan musik kroncong dengan salah seorang penyanyinya, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, SE, M.Si dengan suaranya yang mendayu dikeremangan pasca gerhana bulan. **** (John).

Wednesday, 23 June 2010

7 Faktor yang Bikin Orang Budek

Kamis, 24/06/2010 07:48 WIB


Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
Ilustrasi (Foto: hearingregeneration)
Jakarta, Telinga merupakan indera yang penting bagi tubuh dan kelangsungan hidup. Namun, secara tidak sadar orang melakukan kegiatan yang dapat membahayakan indera pendengarannya. Apa saja faktor yang bisa bikin orang budek?

Seperti dilansir dari ABCNews, Kamis (24/6/2010), berikut 7 faktor yang bisa merusak dan membuat telingan budek:

1. Ear bud atau ear phone pada pemutar musik (music player)
Ear bud membuat suara menjadi lebih keras, sehingga untuk waktu lama dapat memekakkan telinga. Selain itu, ear bud juga membuat perubahan dalam sistem pendengaran. Bila orang terbiasa mendengarkan suara dari ear bud yang dekat dan keras, maka besar kemungkinan ia sulit mendengarkan suara pada level normal atau lembut.

2. Mobil terbuka (openkap)
Mengendarai mobil openkap membuat orang harus mendengar suara dengan level 88-90 Decibel (Db). Sebagai perbandingan, percakapan normal berada kisaran 50 Db, jalan lalu lintas sekitar 70 Db, mesin pemotong rumput sekitar 90 Db. Paparan berulang dari suara di atas 85 Db diketahui dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen.

3. Obat-obatan
Salah satu efek samping yang kurang dikenal dari beberapa jenis obat, seperti obat nyeri, antibiotik tertentu dan obat kemoterapi berbasis platinum, adalah gangguan pendengaran.

4. Rokok
Satu pembuluh darah melayani koklea, yaitu organ telinga bagian dalam. Nikotin, vasokonstriktor yang menyebabkan pembuluh darah sedikit menyusut, dapat memiliki dampak yang luar biasa pada kapiler kecil yang melayani telinga.

5. Pekerjaan
Bidang pekerjaan seperti musisi, buruh pabrik, pekerja konstruksi dan pemadam kebakaran adalah beberapa orang yang berisiko tinggi untuk terpapar konstan terhadap suara keras.

6. Diabetes
Diabetes dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke telinga. Pembuluh darah sempit atau abnormal akibat diabetes dapat mencegah darah mencapai koklea, juga dapat mencegah proses pembersihan racun. Ini memiliki potensi untuk merusak sel-sel lembut di dalam telinga.

7. Anemia sickle cell
Orang dengan anemia sickle cell sering mengalami kelelahan dan sakit karena sel-sel darah merahnya cacat yang berbentuk sabit tidak bulat. Padahal aliran darah normal penting untuk mencapai telinga.

(mer/ir)

Friday, 18 June 2010

Jual Gadis, Ibu Muda Nyaris Dihakimi Massa

Sabtu, 19 Juni 2010



GARUT,(GM)-
Diduga menjual kegadisan anak tetangganya yang masih di bawah umur, seorang ibu muda warga salah satu desa di Kec. Cibatu, Mas (45), nyaris dihakimi massa, Jumat (18/6).

Aparat keamanan berhasil meredam emosi warga hingga aksi main hakim sendiri dapat dicegah. Namun, Mas yang dikenal kerap menjadi mak comblang perempuan bagi para lelaki hidung belang itu, digelandang ke Mapolres Garut untuk menghindari amukan massa.

Menurut Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Mamat, peristiwa berawal dari kecurigaan Ny. Nining yang baru pulang dari Arab Saudi, melihat kondisi perut anak perempuannya yang masih duduk di bangku kelas I SMA di Kec. Cibatu sedikit membuncit, seperti sedang hamil.

Saat ditanyakan, anaknya mengakui bila dirinya memang tengah mengandung, setelah kegadisannya dijual Mas kepada sejumlah lelaki. Mendengar jawaban tersebut, Nining dan suaminya, Lili, langsung menemui Ketua Rukun Warga serta Ketua RT setempat, dan mengajak keduanya mendatangi rumah Mas.

Mas yang saat itu tengah berada di rumahnya, membenarkan pengakuan anak perempuan pasangan Lili dan Nining tersebut. Adu mulut pun tak terhindarkan.

Tanpa disadari, saat itu di luar ternyata puluhan warga sudah berkerumun dan hendak menyerbu masuk ke rumah Mas. Mereka marah, terlebih perbuatannya yang tak terpuji tersebut bukan hanya sekali dilakukannya.

Babinsa setempat, Oding Permana, sempat kewalahan menghadapi desakan massa untuk masuk menyerbu rumah Mas. Sehingga dia langsung mengontak petugas dari Polsek Cibatu. Aksi main hakim sendiri yang hendak dilakukan warga pun berhasil dicegah. Selanjutnya, Mas pun dibawa ke Mapolres Garut.

Kabag Binamitra Polres Garut, Kompol Bambang Sugito didampingi Kasat Reskrim, AKP Oon Suhendar, mengatakan, kasus tersebut kini masih diselidiki. (B.117)**

Belatungan,Warga Kembalikan Beras Raskin


PDF Print
Thursday, 17 June 2010
GARUT(SI) – Lurah Regol Jeje J Abidin mengungkapkan,beras masyarakat miskin (raskin) yang diterima warganya pada Selasa (15/6) tidak layak konsumsi.

Beras yang dikirim oleh gudang Dolog Garut seberat 9,8 ton kepada warga ini dalam kondisi lembab dan banyak belatung di dalamnya. “Kami tidak mau ambil resiko melihat kondisi beras seperti itu. Kualitas beras raskin tidak seperti di pasar.Tapi jika kondisinya rusak, akan banyak permasalahan yang timbul,” kata Jeje kepada Seputar Indonesiasaat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Meski sebagian besar jumlah beras yang diterima warga tidak mengalami kerusakan, namun pihaknya tetap memilih untuk mengembalikan seluruh beras yang diterima warganya ke gudang Dolog Garut untuk ditukar dengan yang baru. “Saya khawatir akan ada kecemburuan sosial antara warga yang satu dengan yang lain.Takutnya ada warga yang iri bila berasnya tidak diganti.

Jadi, ya sudah, kami tarik semuanya dari warga untuk dikembalikan ke Dolog. Alhamdulillah, kemarin semuanya sudah dikembalikan. Kami tinggal menunggu saja beras penggantian nanti dari Dolog,”ungkap Jeje. Humas Dolog Garut Dadi Hadipriyatna saat dihubungi mengatakan, pihaknya memang akan mengganti beras raskin yang telah didistribuskan ke masyarakat bila memang mengalami kerusakan.

Namun, lanjut Dadi, penggantian tersebut baru akan dilakukan bila sesuai dengan peraturanyangberlaku. “Memang benar, kami mendapatkan komplain dari warga terkait adanya sebagian kecil beras raskin yang sudah didistribusikan kepada mereka.Dan kami tentu saja akan menggantinya bila memang ada kerusakan di dalamnya. Asal semuanya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Misalnya, kondisi beras yang dikembalikan itu keadaan karung dan isi beras harus sama pada saat warga menerimanya. Waktunya pun diupayakan harus cepat juga,yaitu langsung dikembalikan setelah mengetahui ada kerusakan,”papar Dadi. Dadi menjelaskan, beras yang rusak tidak akan diganti bila berat dan kondisi kemasan karung menyusut atau kurang dari pada saat beras tersebut diterima warga.“Saya imbau kepada masyarakat, bila mendapatkan beras raskin yang dalam kondisi rusak,langsung saja laporkan ke pihak Dolog,”tukasnya. (CR – 5)

Thursday, 17 June 2010

BUPATI GARUT NYATAKAN MALU DAN TERPUKUL


Garut News, (17/6).     
     Bupati Garut, Aceng H.M Fikri saat ditemui, Kamis menyatakan malu dan terpukul, atas beredarnya tayangan Pornografi, yang diduga dilakukan oleh pasangan siswa SMP di daerahnya.
     
    Karena menurutnya, menyangkut kondisi moralitas pelajar, meski dipastikan tak seluruh pelajar berperilaku demikian namun jika terbukti benar, perbuatan itu mencoreng dunia pendidikan, tegasnya.     
    Dia menginstruksikan, seluruh lembaga pendidikan agar meningkatkan kualitas pengawasan dan pengamanan semua anak didiknya.
    
    ”Peristiwa tersebut, sangat memukul kita yang berada di kota santri dan ulama, jika memang peristiwanya terjadi, harus menjadi bahan instrospeksi bagi kita semua, ulama dan para orang tua,”
ungkap Bupati mengingatkan.     
     Meski, peristiwa di Garut ini, merupakan potret kecil dari peristiwa serupa yang menjadi perhatian khalayak banyak, tetapi tetap diperlukan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pengawasan dan bimbingan moral kepada generasi yang akan datang khususnya pelajar.
    
     Kabag Bina Mitra Polres setempat, Kompol Bambang Sugito menegaskan, peredaran adegan pornografi tersebut, belum tentu pelakunya pelajar SMP sehingga pihaknya kini menjalin koordinasi dengan Dinas Pendidikan.
    

     Jika terbukti, maka pemeran atau pelaku termasuk yang mengontribusikan  tayangannya, akan dijerat psl.36 Undang-Undang Nomor.44/2008 Tentang Pornografi.
         Kepolisian juga akan mengundang petugas penjual karcis di lapangan Merdeka Keerkhoof, karena diduga adegan mesum pasangan remaja itu, dilakukan di samping tembok Wisma Atlet, katanya.     
     Selain itu, akan semakin gencar dilaksanakan swiping telefon genggam para pelajar, pada setiap sekolah di Kabupaten Garut.
    
     Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Oon Suhendar, SH juga menegaskan, tengah gencar menyelidiki kasus itu, yang diperkirakan berlangsung pada siang hari bolong, sedangkan kapan berlangsungnya masih diselidiki, termasuk jika perlu mendatangkan akhli ”IT”.
    
         Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemkab Garut, H.B. Afif menyatakan, akan kembali gencar melaksanakan operasi di lapangan, termasuk penertiban pelajar yang belum lama ini sempat dihentikan, karena mereka menghadapi ujian di sekolah.
**** (John).